Kokam Nitikan sukses laksanakan kegiatan rutin tahunan yang berbentuk safari kuban. Acara tahuan ini dilakukan Kokam Nitikan di daerah Kebosungu 1 Dlingo, Kapupaten Bantul. Selain silaturahmi dengan Pimpinan Ranting Muhamamdiyah setempat juga untuk melaksanakan bakti sosial melalui penyerahan dan penyembelihan hewan kurban.
Hewan kurban yang dibawa oleh Kokam kali ini berupa satu ekor sapi untuk dibagikan kepada warga pedukuhan. Hewan kurban ini diperoleh Kokam Nitikan dengan cara mengelola kulit, kaki dan kepala hewan kurban yang diserahkan oleh takmi-takmir masjid di wilayah Nitikan. Dari kulit, kaki dan kepala yang terkumpul itulah Kokam Nitikan berhasil mendapatkan 1 ekor sapi.
Di kampung Nitikan momen hari Raya Idul Adha memang menjadi hari yang istimewa untuk berbagi. Antusias berbagi kebahagian melalui daging kurban tidak hanya nampak di masjid-masjid lokal saja. Berbagai komunitas dan organisasi sangat antusias menyambut hari raya Idul Adha tahun 1445 H dengan kegiatan safari kurban sebagai wujud kepedulian dan solidaritas sosial. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum berbagi daging kurban tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat.
Safari kurban adalah program rutin tahunan yang biasanya dilakukan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah bekerjasama dengan Ortom dan Takmir Masjid dan Mushola di wilayah Nitikan. Berbeda dengan pembagian kurban yang hanya dilakukan di satu lokasi, safari kurban melibatkan perjalanan ke beberapa tempat, seringkali termasuk daerah-daerah yang kurang terjangkau atau memerlukan bantuan.
Safari kurban merupakan tradisi yang memperlihatkan kekuatan solidaritas dan kepedulian dalam masyarakat Nitikan. Dengan melaksanakan safari kurban, warga Muhammadiyah Nitikan dapat merayakan hari raya Idul Adha dengan cara yang lebih bermakna, serta dapat memberikan dampak positif kepada mereka yang membutuhkan. Mari kita dukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk menciptakan suasana kebersamaan dan kepedulian yang lebih kuat di anatara kita.
0Comments